Tiga Puluh Menit Bersama Buku (TIMBERBUK)
Ahkam Moriana
Peristiwa/Fact
Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Konawe merupakan daerah yang sangat berpotensi besar pada bidang pertanian dalam menyokong tatanan kehidupan masyarakatnya, bahkan daerah kabupaten Konawe disebut sebagai pengekspor hasil pertanian terbesar dikawasan Indonesia Timur. Dengan potensi itu, maka dalam perkembangannya perlu adanya ilmu pengetahuan dibidang pertanian sejak dini.
SMKN SPP Wawotobi yang berubah nama menjadi SMKN PP 5 Konawe adalah sekolah Negeri dengan jenjang SMK yang beralamat di JL. Sultan Hasanuddin No. 367 Kec. Wawotobi Kab. Konawe Prov. Sulawesi Tenggara. Merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang berbasis pertanian. SMKN PP 5 Konawe terdiri dari tiga jurusan yaitu Agrobisnis Tanaman pertanian dan Hortikultura (ATPH), Agrobisnis Tanaman Perkebunan (ATP), Dan Agrobisnis Ternak Unggas (ATU). Dalam menjalankan roda pendidikan, selalu menyesuaikan perkembangan zaman yang mementingkan kualitas lulusan baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap peserta didiknya.
Peserta didik tidak hanya diberikan ilmu pengetahuan tentang pertanian namun juga pendidikan karakter sehingga membentuk kepribadian yang luhur dan bermoral. Berbagai usaha secara sadar dan terencana telah dilaksanakan untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Beberapa budaya positif telah dijalankan, diantaranya : Yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri , demokratis, rasa ingin tahu, semangat dan kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan. dan masih ada beberapa program yang akan dilaksanakan.
Salah satu program Literasi yang sedang saya galakkan adalah program Tiga Puluh Menit Bersama Buku (TIMBERBUK) Program ini berlaku untuk guru dan
siswa pada waktu tertentu yang disepakati oleh seluruh warga sekolah. Dalam Kegiatan ini
ada beberapa proses yang harus dilakukan oleh siswa, seperti membaca buku, mengulas
buku, memaknai isi buku dan mempresentasikan apa yang telah dilakukan sebelumnya. Bukan pada kegiatan literasi membaca dan menulis, tetapi dalam kegiatan ini murid akan dibekali mengenai kecakapan berbicara serta mencakup 6 literasi dasar yaitu literasi baca tulis,
literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan
kewargaan.
Dalam Perencanaan hingga pelaporan Program TIMBERBUK (Tiga Puluh Menit Bersama Buku) di
SMKN SPP Wawotobi melakukan pelibatan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dari
dalam maupun luar sekolah (Pengawas sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Komite, Murid, Orang
tua/masyarakat) agar program dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang
diaharapkan.
Dalam Perencanaan hingga pelaporan Program TIMBERBUK (Tiga Puluh Menit Bersama Buku) di SMKN SPP Wawotobi melakukan pelibatan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dari dalam maupun luar sekolah (Pengawas sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Komite, Murid, Orang tua/masyarakat) agar program dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Program TIMBERBUK ini sepenuhnya didukung oleh sekolah dan mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah, berupa pengadaan buku-buku bacaan dan juga ATK untuk kebutuhan menulis siswa. Komite dan para orang tua juga mendukung, karena sangat berdampak positif terhadap murid.
TIMBERBUK ini mempunyai tujuan :
1. Membangun Budaya Literasi semua ekosistem sekolah
2. Merupakan kegiatan kokurikuler yang memiliki tujuan menumbuhkan minat literasi murid
3. Dengan Literasi dapat menumbuhkan minat kepemimpinan siswa
4. Dari kegiatan ini dapat Melatih murid untuk memiliki sikap tanggung jawab,
5. Melatih murid untuk menjadi pribadi yang pekerja keras,
6. Menanamkan sikap disiplin, dan
7. Mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial.
Selain tujuan diatas TIMBERBUK dapat mengedukasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat
membaca dan melakukan aktifitas literasi lainnya. Juga dapat mengedukasi siswa agar dapat menggunakan buku digital secara baik dan bertanggungjawab
Dalam pelaksanaannya murid sangat antusias mengikuti kegiatan program yang
dilaksanakan hal ini terlihat dari keaktipan serta rasa penasaran siswa dalam
memanfaatkan perangkat digital. Dengan kata lain program ini berjalan dengan baik
dan tujuan dari progam inipun tercapai.
Deskripsi Pelaksanaan Program :
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan program ini adalah sekali dalam seminggu yaitu pada hari jumat dalam kurun waktu
30 menit, program ini dilaksanakan secara konsisten (berkesinambungan)
Strategi Pelaksanaan Program
Berbagi peran merupakan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program
TIMBERBUK (Tiga Puluh Menit Bersama Buku), peran dan kontribusi berbagai
pihak diperlukan dalam mencapai tujuan dari program ini, kerjasama melalui
diskusi dan kolaborasi dilaksanakan untuk membangun iklim positif dari berbagai
pihak yang berkepentingan ( Pengawas sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Komite,
Murid, Orang tua/masyarakat).
Penanggung jawab dan mekanisme koordinasi antar tim :
• Penanggung Jawab kegiatan : Kepala sekolah
• Pengarah : Dewan guru
• Koordinator : Guru
laporan dibuat oleh koordinator kegiatan (guru) . Koordinasi
dilakukan seminggu sekali Hasil laporan koordinasi kepada kepala
sekolah. Evaluasi dilakukan dalam rapat koordinasi dengan kepala
sekolah dan guru.
Dalam pelaksanaannya murid sangat antusias mengikuti kegiatan program yang
dilaksanakan hal ini terlihat dari keaktipan serta rasa penasaran siswa dalam
memanfaatkan perangkat digital. Dengan kata lain program ini berjalan dengan baik
dan tujuan dari progam inipun tercapai.
PERASAAN/FEELING
Perasaan saya setelah menerapkan dan melaksanakan aksi nyata ini adalah sangat bahagia, karena melalui kegiatan ini semua ekosistem sekolah dapat berkolaborasi dengan baik. Kepala sekolah dengan bangga mendukung program ini sehingga menjadi ukuran tersendiri dalam mengelola aset sekolah, guru-guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan potensi dirinya, serta murid-murid menjadi lebih produktif, berkespresi dengan bebas sesuai bakatnya masing-masing, mereka senang dan leluasa dalam mengembangkan potensi dirinya.
PEMBELAJARAN/FINDING
Kegiatan TIMBERBUK banyak memberikan efek positif terhadap kami pada proses pembelajaran:
1. Murid memiliki kemampuan untuk meningkatkan minat
bacanya yang dimulai dari dalam sekolah.
2. Guru memiliki kemampuan dan kreatifitas dalam
megedukasi siswa dan menumbuhkan minat baca siswa
dengan memanfaatkan bahan bacaan baik buku dalam
bentuk fisik maupun buku digital.
3. Kepala Sekolah memberikan dorongan, motivasi serta
dukungan terhadap upaya program TIMBER BUK untuk
menumbuhkan minat baca dan meningkatkan pengetahuan
baik guru maupun siswa.
4. Meningkatnya pemahaman kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, dan siswa dalam mengelola bahan bacaan di
perpustakaan.
5. Keluarga ikut berperan dalam program ini, agar siswa
termotivasi untuk terus mengeksplorasi pribadinya. Dan
mendampingi anak-anak mereka dalam bergaul baik
dilingkungan keluarga, masarakat dan dilingkungan sekolah.
PENERAPAN KE DEPAN/FUTURE
Dalam pencapaian tujuan dari proram yang dicanangkan diperlukan peran dan
kontribusi dari berbagai pihak yang berkepentingan untuk itu kerjasama dan
kolaborasi yang baik harus dibangun agar tercipta iklim yang positif. Monitoring ,
evaluasi serta pelaporan menjadi salah satu strategi yang tepat agar program ini kedepannya dijalanankan sesuai dengan harapan dan tujuan dari program
tersebut. Program TIMBERBUK adalah salah satu cara untuk meningkatkan minat
baca serta mengasah pengetahuan siswa dari enam literasi dasar.
Harapan kami melalui program ini, SMKN PP 5 Konawe menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi dan menghasilkan murid yang berkarakter baik sehingga menjadi sekolah yang diminati masyarakat, khususnya masyarakat Sulawesi tenggara dalam
FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT
Faktor Pendukung dan Penghambat Program
Faktor pendukung dari program ini adalah peran dan kontribusi berbagai pihak
dalam bentuk moril maupun materil
Faktor penghambat dari program ini adalah Bahan bacaan yang dimiliki sekolah masih kurang, siswa tidak memilki Hand Phone
sendiri untuk itu diperlukan kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua walI murid yaitu dengan memanfaatkan Hand Phone yang dimilIki oleh orang tua/wali
murid atau anggota keluarga agar siswa dapat mengikuti program TIMBERBUK
dengan baik.